4
Komponen Utama Sistem Mikroprosesor (ada
yang mengelompokkan menjadi 5) :
1.
Mikroprosesor
itu sendiri (MPU/Microprocessor Unit atau CPU/Central Processing Unit)
2.
Random
Access Memory (RAM)
3.
Read
Only Memory (ROM)
4.
Port
Input/Output (PIO)
5.
Unit
Detak (Clock Unit)
Saat bekerja, komponen tersebut
saling berkomunikasi/mentransfer data. Media transfer datanya berupa sekelompok
jalur-jalur penghubung yang disebut bus. Ada 3 jenis bus yang terdapat dalam
sistem mikroprosesor, yaitu: bus alamat (address bus), bus data (data
bus), dan bus kontrol/kendali (control bus).
1.
Mikroprosesor
itu sendiri (MPU atau CPU)
Mikroprosesor
berfungsi sebagai otak sistem. Ia mengatur kerja sisitem berdasarkan urutan
program yang telah ditetapkan. Ia mengatur keluar masuknya data dari/ke antar
bagian dalam sistem. Ia juga mengatur aktivitas keluar/masuk data dari/ke
perangat diluar sistem.
MPU adalah sebuah CPU
yang tersusun dari 3 bagian pokok yaitu:
·
Arithmetic Logic Unit (ALU) -->
menyediakan fungsi pengolahan
·
Control Unit (CU) -->
mengontrol fungsi prosesor
·
Register Unit (RU) --> tempat
penyimpanan sementara dalam mikroprosesor
Sebagai
CPU, MPU bekerja dan melakukan fungsi dasar yaitu fungsi logika
dan aritmetika. Fungsi logika antara lain
fungsi AND, OR, XOR, CPL, dan NEG. Sedangkan fungsi Aritmetika antara lain:
ADD, SUB, ADC,
SBC, INC, dan DEC.
Disamping
fungsi pengolahan aritmetika dan logika MPU juga melakukan fungsi pengalihan
data dengan menggunakan perintah MOV, atau LOAD, EXCHANGE, PUSH, dan POP. Untuk
menyimpan program dan data yang digunakan pada sistem mikroprosesor harus
dilengkapi dengan Memori. Jadi, memori
mutlak diperlukan dalam sistem mikroprosesor. Tanpa ada memori, sistem
mikroprosesor tidak dapat bekerja, terutama memori program dalam ROM.
·
ALU (Arithmetic Logic Unit)
ALU,
singkatan dari Arithmetic And Logic Unit (unit aritmatika dan logika), adalah
salah satu bagian dalam dari sebuah mikroprosesor yang berfungsi
untuk melakukan operasi hitungan aritmatika dan logika. Contoh
operasi aritmatika adalah operasi penjumlahan dan pengurangan, sedangkan contoh
operasi logika adalah logika AND dan OR. tugas utama dari ALU (Arithmetic And
Logic Unit)adalah melakukan semua perhitungan aritmatika atau matematika yang
terjadi sesuai dengan instruksi program. ALU melakukan operasi aritmatika yang
lainnya. Seperti pengurangan, pengurangan, dan pembagian dilakukan dengan dasar
penjumlahan. Sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk
melaksanakan operasi aritmatika ini disebut adder. ALU melakukan operasi
arithmatika dengan dasar pertambahan, sedang operasi arithmatika yang lainnya,
seperti pengurangan, perkalian, dan pembagian dilakukan dengan dasar
penjumlahan. sehingga sirkuit elektronik di ALU yang digunakan untuk
melaksanakan operasi arithmatika ini disebut adder. Tugas lalin dari ALU adalah
melakukan keputusan dari operasi logika sesuai dengan instruksi program.
Operasi logika (logical operation) meliputi perbandingan dua buah elemen logika
dengan menggunakan operator logika, yaitu: a. sama dengan (=) b. tidak sama
dengan (<>) c. kurang dari (<) d. kurang atau sama dengan dari (<=)
e. lebih besar dari (>) f. lebih besar atau sama dengan dari (>=)
(sumber:
Manfaat ALU
Arithmetic
and Logic Unit (ALU),
bertugas membentuk fungsi – fungsi pengolahan data komputer. ALU juga disebut
mesin bahasa (machine language) karena bagian ini mengerjakan instruksi –
instruksi bahasa mesin yang diberikan padanya. ALU terdiri dari dua bagian,
yaitu unit arithmetika dan unit logika boolean, yang masing – masing memiliki
spesifikasi tugas tersendiri. ALU menjalankan operasi penambahan , pengurangan,
dan operasi-operasi sederhana lainnya pada input-outputnya, dengan demikian
memberikan suatu hasil pada register output. Register output ini dapat disimpan
kembali kedalam sebuah register. Kemudian ,register tersebut dapat ditulis
(disimpan) ke dalam memori, jika memang dikehendaki.
Biasanya
disingkat dengan ALU. Arithmetic Logical Unit merupakan unit penalaran secara
logic. ALU ini adalah merupakan Sirkuit CPU berkecepatan tinggi yang
bertugas menghitung dan membandingkan. Angka-angka dikirim darimemori ke
ALU untuk dikalkulasi dan kemudian dikirim kembali ke memori. Jika CPU diasumsikan
sebagai otaknya komputer, maka ada suatu alat lain di dalam CPU tersebut yang
kenal dengan nama Arithmetic Logical Unit (ALU), ALU inilah yang
berfikir untuk menjalankan perintah yang diberikan kepada CPU tersebut. ALU
sendiri merupakan suatu kesatuan alat yang terdiri dari berbagai komponen
perangkat elektronika termasuk di dalamnya sekelompoktransistor, yang dikenal
dengan nama logic gate, dimana logic gate ini berfungsi untuk melaksanakan
perintah dasar matematika dan operasi logika. Kumpulan susunan dari logic gate
inilah yang dapat melakukan perintah perhitungan matematika yang lebih komplit
seperti perintah “add” untuk menambahkan bilangan, atau “devide” atau pembagian
dari suatu bilangan. Selain perintah matematika yang lebih komplit, kumpulan
dari logic gate ini juga mampu untuk melaksanakan perintah yang berhubungan
dengan logika, seperti hasil perbandingan dua buah bilangan. Instruksi yang
dapat dilaksanakan oleh ALU.
ALU
(Arithmetical Logical Unit) juga berfungsi untuk melakukan perhitungan aritmatika
(Matematika) yang terjadi sesuai dengan instruksi program. Sirkuit yang
digunakan oleh ALU ini disebut dengan ADDer karena operasi yang dilakukan
sesuai dengan dasar penjumlahan. Tugas lain dari ALU adalah melakukan keputusan
dari operasi yaitu operasi logika.
a.
Adder
Rangkaian ALU
(Arithmetic and Logic Unit) yang digunakan untuk menjumlahkan bilangan dinamakan
dengan Adder. Karena Adder digunakan untuk memproses
operasi aritmetika, maka Adder juga sering disebut rangkaian
kombinasional aritmetika.
b.
Logic
Operasi Logika meliputi
perbandingan dua operand dengan menggunakan operator logika tetentu, yaitu :
-
Sama Dengan (=)
-
Tidak Sama Dengan (<>)
-
Kurang dari (<)
-
Kurang atau sama dengan dari (<=)
-
Lebih besar dari (>)
-
Lebih besar atau sama dengan dari (>=)
·
CONTROL UNIT
Unit
kontrol (bahasa Inggris: Control Unit - CU) adalah salah satu
bagian dari CPU yang bertugas untuk memberikan arahan/kendali/ kontrol terhadap
operasi yang dilakukan di bagian ALU (Arithmetic Logical Unit) di dalam CPU
tersebut. Output dari CU ini akan mengatur aktivitas dari
bagian lainnya dari perangkat CPU tersebut.
Pada
awal-awal desain komputer, CU diimplementasikan sebagai ad-hoc logic yang
susah untuk didesain. Sekarang, CU diimplementasikan sebagai sebuah microprogram yang
disimpan di dalam tempat penyimpanan kontrol (control store).
Beberapa word dari microprogram dipilih oleh microsequencer dan
bit yang datang dari word-word tersebut akan secara langsung
mengontrol bagian-bagian berbeda dari perangkat tersebut, termasuk di antaranya
adalah register, ALU, register instruksi, bus dan peralatan input/output di
luar chip. Pada komputer modern, setiap subsistem ini telah memiliki
kontrolernya masing-masing, dengan CU sebagai pemantaunya (supervisor).
Tugas
dari CU adalah sebagai berikut:
1.
Mengatur dan mengendalikan alat-alat input dan
output.
2.
Mengambil instruksi-instruksi dari memori utama.
3.
Mengambil data dari memori utama kalau diperlukan
oleh proses.
4.
Mengirim instruksi ke ALU bila ada perhitungan
aritmatika atau perbandingan logika serta mengawasi kerja.
5.
Menyimpan hasil proses ke memori utama.
Macam-macam CU
a.
Single-Cycle CU
Proses
di CU ini hanya terjadi dalam satu clock cycle, artinya setiap
instruksi ada pada satu cycle, maka dari itu tidak memerlukan state.
Dengan demikian fungsi boolean masing-masing control line hanya
merupakan fungsi dari opcode saja. Clock cycle harus
mempunyai panjang yang sama untuk setiap jenis instruksi. Ada dua bagian pada
unit kontrol ini, yaitu proses men-decode opcode untuk
mengelompokkannya menjadi 4 macam instruksi (yaitu di gerbang AND), dan
pemberian sinyal kontrol berdasarkan jenis instruksinya (yaitu gerbang OR).
Keempat jenis instruksi adalah “R-format” (berhubungan dengan register), “lw”
(membaca memori), “sw” (menulis ke memori), dan “beq” (branching).
Sinyal kontrol yang dihasilkan bergantung pada jenis instruksinya. Misalnya
jika melibatkan memori ”R-format” atau ”lw” maka akan sinyal ”Regwrite” akan
aktif. Hal lain jika melibatkan memori “lw” atau “sw” maka akan diberi sinyal
kontrol ke ALU, yaitu “ALUSrc”. Desain single-cycle ini lebih
dapat bekerja dengan baik dan benar tetapi cycleini tidak efisien.
b.
Multi-Cycle CU
Berbeda
dengan unit kontrol yang single-cycle, unit kontrol yang multi-cycle lebih
memiliki banyak fungsi. Dengan memperhatikan state dan opcode,
fungsi boolean dari masing-masing output control line dapat
ditentukan. Masing-masingnya akan menjadi fungsi dari 10 buah input
logic. Jadi akan terdapat banyak fungsi boolean, dan masing-masingnya tidak
sederhana. Pada cycle ini, sinyal kontrol tidak lagi
ditentukan dengan melihat pada bit-bit instruksinya. Bit-bit opcode memberitahukan
operasi apa yang selanjutnya akan dijalankan CPU; bukan instruksi cycle
selanjutnya.
·
REGISTER
Register prosesor, dalam
arsitektur komputer adalah sejumlah kecil memori komputer yang bekerja dengan
kecepatan sangat tinggi yang digunakan untuk melakukan eksekusi terhadap
program-program komputer dengan menyediakan akses yang cepat terhadap
nilai-nilai yang umum digunakan. Umumnya nilai-nilai yang umum digunakan adalah
nilai yang sedang dieksekusi dalam waktu tertentu.
Register prosesor berdiri
pada tingkat tertinggi dalam hierarki memori ini berarti bahwa kecepatannya
adalah yang paling cepat; kapasitasnya adalah paling kecil; dan harga tiap
bitnya adalah paling tinggi. Register juga digunakan sebagai cara yang paling
cepat dalam sistem komputer untuk melakukan manipulasi data. Register umumnya
diukur dengan satuan bit yang dapat ditampung olehnya, seperti "register
8-bit", "register 16-bit", "register 32-bit", atau
"register 64-bit" dan lain-lain.
Istilah register saat ini
dapat merujuk kepada kumpulan register yang dapat diindeks secara langsung
untuk melakukan input/output terhadap sebuah instruksi yang didefinisikan oleh
set instruksi. untuk istilah ini, digunakanlah kata "Register
Arsitektur". Sebagai contoh set instruksi Intel x86 mendefinisikan
sekumpulan delapan buah register dengan ukuran 32-bit, tapi CPU yang
mengimplementasikan set instruksi x86 dapat mengandung lebih dari delapan
register 32-bit.Jenis register
Register terbagi menjadi
beberapa kelas:
-
Register data, yang digunakan untuk menyimpan angka-angka dalam bilangan
bulat (integer).
-
Register alamat, yang digunakan untuk menyimpan alamat-alamat memori dan
juga untuk mengakses memori.
-
Register general purpose, yang dapat digunakan untuk menyimpan angka dan
alamat secara sekaligus.
-
Register floating-point, yang digunakan untuk menyimpan angka-angka
bilangan titik mengambang floating-point.
-
Register konstanta (constant register), yang digunakan untuk menyimpan
angka-angka tetap yang hanya dapat dibaca (bersifat read-only), semacam phi,
null, true, false dan lainnya.
-
Register vektor, yang digunakan untuk menyimpan hasil pemrosesan vektor
yang dilakukan oleh prosesor SIMD.
-
Register special purpose yang dapat digunakan untuk menyimpan data internal
prosesor, seperti halnya instruction pointer, stack pointer, dan status
register.
Register yang spesifik
terhadap model mesin (machine-specific register), dalam beberapa arsitektur
tertentu, digunakan untuk menyimpan data atau pengaturan yang berkaitan dengan
prosesor itu sendiri. Karena arti dari setiap register langsung dimasukkan ke
dalam desain prosesor tertentu saja, mungkin register jenis ini tidak menjadi
standar antara generasi prosesor.
2.
Random Access Memory (RAM) ada
yang menyebut juga Read Write Memory (RWM)
RAM adalah media pengingat sementara. Mirip dengan fungsi papan tulis,
RAM dapat menjadi tempat menulis hasil kerja, hasilnya dapat dibaca oleh
komponen lain, kemudian isinya dapat dihapus jika tidak diperlukan lagi.
Pada saat catu daya listrik
dimatikan, isi RAM akan lenyap dan RAM kembali kosong. Karena itu,
RAM disebut sebagai memory volatile (memori yang isinya dapat
menguap).
RAM diperlukan oleh sistem karena selama proses kerja, banyak proses
tulis/baca data yang tidak bersifat permanen. Jika proses tulis/baca ini dilakukan
pada media semacam disket, harddisk, atau CD (jenis Read/Write
yang dapat dibaca dan ditulis), maka aksesnya membutuhkan waktu yang lebih
lama. Oleh karena itu, kapasitas RAM yang lebih besar mengakibatkan
bertambahnya kecepatan proses kerja sistem mikroprosesor. Hal ini dapat diamati
pada komputer PC yang kita gunakan. Tambahkan kapasitas RAM PC kita
dua atau empat kali lipat, pasti akan diperoleh proses kerja yang lebih cepat.
3.
Read Only Memory (ROM)
Sesuai dengan namanya, data pada ROM
hanya dapat dibaca. Data ditulis sekali dan setelah itu hanya dibaca saja.
Kita tidak dapat dengan mudah menulis data ke ROM semudah menulis ke RAM.
Data yang ditulis pada ROM lebih bersifat permanen dibandingkan data
pada RAM. Karena itu, ROM disebut juga memory non-volatile.
Karena sifatnya itu, oleh produsen mainboard, ROM pada komputer PC
diisi program awal berupa identifikasi sistem dan pengaktifan program system
operasi (terdapat dalam disket/harddisk). Tanpa adanya program awal ini,
ketika komputer PC dinyalakan, mikroprosesor tidak dapat melakukan
apa-apa. Berbeda dengan ROM pada PC yang hanya diisi program
mula, ROM pada sistem single chip atau single board diisi
dengan seluruh program yang akan dijalankan. Proses pengisian kita lakukan
dengan alat yang bernama ROM writer.
4.
Port Input/Output (PIO)
Port input/output adalah komponen yang menghubungkan mikroprosesor dengan perangkat luar
(harddisk, printer, keyboard, monitor, dll.). Jadi, port disini
berlaku sebagai “pintu” ke perangkat luar. Sebagaimana memori, port I/O juga
bukan merupakan komponen tunggal (artinya ada banyak port di dalam
sistem komputer) yang masing-masing diberi alamat tertentu.
Download Disini !!!
Download Disini !!!
ok min
BalasHapusmakasih banyak sudahs hare
solder uap